Thursday, 1 December 2011

Memohon Kepada Allah Agar Mati Syahid



Islam merupakan ajaran yang tidak saja mengatur urusan kehidupan manusia di dalam kehidupannya di dunia. Islam mengatur kehidupan seseorang hingga persiapannya menuju alam berikutnya, yaitu Akhirat.

Bahkan Islam menganjurkan setiap Muslim agar mengupayakan bentuk kematian yang paling mulia, yaitu mati syahid. Mati syahid secara umum berarti mati dalam perjuangan menegakkan agama Allah sebagai akibat pembunuhan oleh fihak musuh, yaitu kaum kuffar di medan perang.

Namun selain itu, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam juga menyebutkan beberapa bentuk kematian yang bisa mengantarkan seseorang kepada derajat mati sebagai syuhada.

Di antara yang lain-lainnya ialah :
~ orang yang meninggal karena tenggelam
~ meninggal di saat sedang mempertahankan hartanya yang dirampas para perampok
~ mati karena terkena wabah
~ seorang wanita yang sedang berjuang melahirkan bayinya.

Di antara kisah menarik soal mati syahid ialah pengalaman Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu. Ketika Khalifah Umar radhiyallahu ’anhu sedang wukuf di Arafah ia membaca doa sebagai berikut:

“Ya Allah aku mohon mati syahid di jalanMu dan wafat di negeri RasulMu (Madinah)”
(HR Malik 878)

Sepulangnya beliau dari menunaikan ibadah Haji beliau menceritakan soal doanya kepada salah seorang sahabat di Madinah. Maka sahabat tersebut berkata:
“Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid maka tidak mungkin di sini. Pergilah keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya.”

Dengan selamba Umar radhiyallahu ’anhu menjawab:
”Aku telah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah.”

Keesokan paginya, saat Umar radhiyallahu ’anhu mengimami sholat Subuh di masjid, tiba-tiba dalam kegelapan waktu pagi itu seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu’lu’ah menghunuskan kerisnya ke tubuh mulia sang Khalifah yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnya. Beliau pun bersandar di samping mihrab.

Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ’anhu segera menggantikan posisi Imam sholat melanjutkan hingga selesai sambil menangis sesunggukan mengkhawatirkan nasib Umar radhiyallahu ’anhu.

Maka tidak lama sesudah itu Umarpun menghembuskan nafas terakhir. Beliau syahid di jalan Allah. Beliau wafat dalam keadaan sedang memimpin sholat kaum Muslimin. Subhanallah...!!!

Berdasarkan riwayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa mengharapkan mati syahid di jalan Allah merupakan suatu perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Bahkan ia merupakan kejadian yg dinanti-nantikan sehingga menjadi doa oleh para pendahulu kita.

Asy-Syahid Abdul Aziz Ar-Rantisi (gambar) misalnya. Ia merupakan salah seorang pemimpin Hamas di Gaza, Palestina. Hanya beberapa waktu sebelum beliau wafat dalam sebuah wawancara beliau berkata: ”Setiap orang pasti menemui kematian. Kematian bisa datang dalam aneka bentuk. Andai aku boleh memilih, aku berharap mati syahid di jalan Allah dalam bentuk dirempuh oleh helikopter Apache pasukan Yahudi Zionis Israel.”

Beberapa waktu kemudian beliau benar-benar dirempuh pasukan Zionis oleh helikopter Apache sebagaimana yang ia sendiri cita-citakan. Abdul Aziz Rantisi menemui mati syahid di jalan Allah. Subhanallah..!!

Mati syahid di jalan Allah merupakan bentuk kematian yang paling mulia. Marilah kita memohon kepada Allah agar ruh kita dijemput burung-burung surga dalam bentuk terbaik yaitu mati syahid di jalan Allah.

“Barangsiapa memohon dengan jujur kepada Allah agar mati syahid, maka Allah akan sampaikan ia kepada kedudukan para syuhada walaupun ia mati di atas ranjangnya.”
(HR Muslim 3532)
sumber : Peribadirasulullah

No comments:

Post a Comment